Blogroll

Cerdaskan Anak Papua Melalui Cerita Rakyat

Sabtu, 13 April 2013


Judul         : Kearifan Lokal Papua, Ajari Aku Melalui Carita Rakyat
Penulis         : Yulius K. Pekei
Penerbit       : Bajawa Press
TahunTerbit  : 2011
Jumlah Hal    : 97  halaman

 Cerdaskan Anak Papua Melalui Cerita Rakyat

Tanah Papua didiami oleh 250 lebih suku yang memunyai bahasa yang berbeda-beda. Setiap suku (250 suku) memunyai cerita rakyat. Ada cerita yang mirip. Ada cerita yang  sama sekali berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya. Secara turun-temurun, cerita rakyat telah menjadi media pendidikan secara lisan untuk membangun karakter anak-anak di setiap suku.

Saat ini, cerita rakyat dianggap barang kuno yang tidak penting. Tidak ada orang atau lembaga yang mencoba mendokumentasikan secara serius. Tidak banyak buku cerita rakyat  yang kita jumpai. Padahal, ketika semuanya dituliskan dalam bentuk buku maka akan menjadi kekayaan kearifan lokal Papua.


Cerita-cerita rakyat akan mencerdaskan anak-anak Papua yang akan membaca tulisan tersebut. Dalam cerita rakyat mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai cerita rakyat harus ditanamkan  kepada anak-anak Papua sebagai generasi berikut, agar ceritanya tidak punah bersama budaya Papua yang sedang  berada di ambang kepunahan.

Kita patut berbangga, seorang putra Papua dari suku Mee (Yulius K. Pekei) menulis sebuah buku tentang betapa pentingnya cerita rakyat. Buku berjudul “Kearifan Lokal Papua, Ajari Aku Melalui Carita Rakyat” ini seakan mengingatkan kita akan pentingnya cerita rakyat bagi anak-anak Papua. Buku ini terdiri lima bagian.

Pada bagian kedua (setelah memberikan ringkasan buku pada bagian pertama)  membahas bagaimana memberikan inspirasi kepada anak dengan cerita rakyat. Dalam cerita rakyat  mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai  atau norma-norma secara turun – temurun. Cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan secara turun –temurun disetiap generasi suatu suku atau bangsa. Melalui cerita rakyat  tercipta kesadaraan intelektual, kecerdasan, emosional dan spritual. Kecerdasan bisa diperoleh atau ditingkatkan melalu cerita rakyat (hal: 9). 

Selain mencerdaskan anak melalui cerita rakyat, cerita rakyat juga  memberikan inspirasi kepada anak  sejak kecil. Mereka ini harus dibimbing untuk menanamkan nilai –nilai luhur. Agar mereka mendapatkan nilai-nilai luhur yang religius, sosial dan nilai moral yang berkaitan langsung dengan lingkungan hidup mereka sehari-hari.

Pada bagian ketiga menjelaskan bahwa menceritakan cerita  rakyat kepada anak adalah kewajiban orang tua.  Orang tua harus mewariskan carita rakyat itu kepada anaknya agar menjadi orang yang bisa berbicara masalah kebenaran.  Bagian keempat, penulis memaparkan teknik mencerdaskan anak melalui cerita rakyat. Juga bagaimana cara melatih bahasa melalui cerita rakyat untuk mencerdaskan.

Bagian kelima dijelaskan pentingnya  menganalis cerita rakyat yang telah dituliskan. Setiap cerita rakyat dituliskan  memiliki makna  tersembunyi. Dalam buka ini penulis juga memasukan beberapa cerita rakyat dari Suku Mee sebagai bahan renungan sekaligus menginspirasi untuk menulis cerita rakyat dari 250 suku di Papua.

Buku ini ingin mengajak orang Papua untuk tidak memandang cerita rakyat sebagai barang kuno. Melestarikan kembali cerita rakyat dengan terus bercerita dan menuliskan dalam buku adalah kewajiban orang Papua saat ini. Cerita rakyat adalah warisan yang merupakan identitas yang membentuk karakter kita. Catatan penting, menceritakan cerita rakyat kepada anak-anak dengan bahasa daerahnya adalah keuntungan ganda. Itu kewajiban nyata setiap orang di Papua!

Perensi: Agustinus Dogomo, Mahasiswa STPMD Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Sidebar One